Kali ini saya akan membahas salah satu jalan yang masih berada di Kota Cirebon, walaupun Jalan ini hanya satu tapi dinamakan jalan kembar, walaupun Jalan Kembar memiliki nama resmi yang diberikan pemerintah kota Cirebon yaitu Jalan Nyi Mas Gandasari, namun sebutan Jalan Kembar tetap melekat di masyarakat, bahkan banyak toko memakai nama Jalan Kembar sebagai alamat tokonya. Jalan kembar merupakan jalan satu arah sepanjang 1ķm yang menghubungkan jalan Lawanggada dan Jalan Kesambi dengan Jalan Tentara Pelajar dan Jalan Suryanegara
Di jalan kembar ini terdapat satu stasiun kereta api yaitu stasiun Parujakan Cirebon , stasiun yang melayani kelas ekonomi tersebut kini diperluas dengan adanya stasiun barang tepatnya stasiun pengangkutan semen.
(Suasana Stasiun Parujakan Cirebon)
Di Jalan Kembar ini terdapat banyak pembuat plat nomor serta stempel, entah siapa yang memulai usaha ini, namun usaha ini menjamur di Jalan Kembar, mungkin karena masih banyaknya pohon besar sehingga para pembuat plat nomor ini merasa nyaman mendirikan kios di sepanjang Jalan Kembar.
(Jasa pembuatan plat nonor dan stampel)
Untuk kemacetan di jalan ini bisa dikatakan relatif lancar, kemacetan biasanya terjadi ketika berhentinya kereta, karena disaat itu para pengemudi angkutan umum berebut penumpang sehingga kendaraan mereka banyak yang berhenti di tengah jalan, dan banyaknya tukang becak yang memarkirkan becak hingga tengah jalan serta kendaraan pribadi yang ingin menjemput.
(Pertigaan akhir Jalan Kembar)
Biasanya kemacetan akan berlanjut hingga pertigaan akhir Jalan Kembar, karena adanya kereta yang dari arah Jakarta dan menuju Stasiun Parujakan serta sebaliknya mengalami pelambatan sehingga pintu kereta ditutup lebih lama.