Ada yang berbeda di maulid nabi di kota Cirebon ini, berbeda dengan kota lain, mungkin karena dengan adanya keraton di Kota Cirebon menjadikan maulid nabi berbeda dengan kota lain yang tidak memiliki keraton.
Muludan namanya di gelar di beberapa tempat di Cirebon, diantaranya di Kelurahan Kasepuhan Cirebon atau tepatnya di alun-alun Keraton Kasepuhan, Biasanya acara Muludan sudah ramai beberapa minggu sebelumnya, kalau dilihat dari acaranya seperti pasar malam pada umumya, penjual fashion mendominasi disini serta diramaikan dengan dengan komidi putar atau biasa disebut korsel.
(Komidi putar/korsel di acara muludan)
(Suasana muludan dari atas)
Bisa dikatakan acara semacam ini menjadi daya tarik satu tahun sekali, bahkan bagi warga luar Cirebon, Higga menyebabkan kemacetan disekitar jalan pulasaren.
Yang menarik di acara muludan adalah penjual martabak teluk bayur yang memutar musik dengan volume luar biasa, bahkan karena dentuman musik yang keras, lampu yang terang benderang, pengunjung yang berdesakan, keringat pun akan bercucuran deras, namun mungkin ini yang dicari pengunjung, rasanya kalau tidak berdesakan bukan muludan namanya.
(Penjual martabak dengan sound sistemnya)
(Suasana muludan)
Di penghujung acara muludan akan diadakan ritual panjang jimat yang dilaksanakan oleh pihak keraton kasepuhan menuju keraton kanoman (bisa dibaca disini), ketika acara panjang jimat, jangan berharap ya jika ingin menyaksikan lebih dekat, karena biasanya penuh sesak, dan jang lupa pula, selalu jaga barang bawaan anda, kadang situasi seperti itu banyak dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab.