Satu lagi keunikan Cirebon, memang jika kita membahas kota udang yang satu ini tampaknya tidak akan habis-habisnya, selalu saja ada bahasan yang unik.
Masyarakat Cirebon memiliki satu tradisi unik yang sudah berlangung sangat lama dan hanya berlangsung satu kali dalam setahun yaitu pada bulan Mulud.
Tawurji namanya, menurut sejimlah tokoh masyarakat di Cirebon, sebenarnya hanya sebuah istilah di tengah masyarakat Cirebon saja. Padahal, istilah Tawurji itu muncul begitu saja, sepertinya aplikasi dari sebuah keniatan berbagi rejeki.
“Tawurji itu sebuah ungkapan dari mereka yang keliling meminta sodakoh. Banyak yang mengatakan istilah itu merupakan kepanjangan dari tawur (lempar) dan ji (haji), jadi kalangan anak-anak meminta sodakoh denga bilang seperti,” kata Mustofa salah seorang tokoh masyarakat di Cirebon.
Namun demikian, ada juga yang bependapat jika tawurji itu memiliki arti lempar siji (lempar satu). Hanya saja, aktivitas anak-anak yang berkeliling dengan meminta sodakoh, sudah dipastiksn mereka mengungkapkan kalimat tawurji.
Kalngan anak-anak tersebut, mendatangi rumah warga secara berkelimpok atau sendirian, tidak jarang mereka datang lebih dari dua orang atau lebih.
“Mereka juga biasanya sambil melantunkan nadoman, puji-pujian dan sholawatan, banyak dari warga yang memberikan sebagian uangnya kepada mereka,” katanya.
Anak-anak yang meminta uang sodakoh dengan mengikuti tradisi tawurji, banyak dari mereka meupakan dari keluarga miskim. Bahkan, banyak juga merupakan anak yatim piatu, ada juga orang dewasa yang memang dari kalangan keluarga miskin
Namun tradisi ini semakin kesini semakin berkurang, tidak seperti saat dulu, banyak sekali anak-anak kecil bergerombol mengenakan sarung, dan peci hitam dan meminta sodakoh dengan mendendangkan alunan lagu sambil mendoakan para pemberi sumbangan.
Sumber : cirebonsatu.com