Mencari pekerjaan di Cirebon? Sulit atau mudah? Jika pertanyaan tersebut diajukan apa jawaban anda?
Cirebon kota ini memang sedang berkembang, bahkan dapat dikatakan maju di propinsi Jawa Barat, mall, hotel, puluhan pabrik di bangun di cirebon kota dan kabupaten. Dengan banyaknya lahan kosong di sekitar kabupaten, serta memang letak kota Cirebon yang strategis dengan adanya TOL yang terbentang dari jakarta hingga Jawa tengah, menjadikan Cirebon sasaran empuk bagi pebisnis, terutama jalur pantura mulai kabupaten daerah barat (palimanan, plumbon dan sekitarnya) hingga daerah timur (gebang pangarengan hingga losari) berapa banyak pabrik atau perusaah besar berdiri disini? Bahkan dapat menampung ribuan karyawan. Belum lagi mall, hotel dan lainnya di pusat kota cirebon.
Dengan banyaknya perusahaan tersebut apa masih sulit mendapatkan pekerjaan di cirebon? Ada beberapa faktor yang membuat para pencari kerja sulit mendapatkan pekerjaan di Cirebon
1. Persaingan antara penduduk asli dan pendatang
Kota Cirebon menjadi tujuan tempat mencari kerja dari penduduk non lokal atau kota-kota disekitar cirebon, karena perkembangan di tempat mereka memang tidak se pesat cirebon, serta kemudahan akses di kota cirebon yang memang masih dapat tercover hampir seluruh angkutan kota tanpa mengeluarkan biaya tambahan seperti ojek atau becak menjadikan biaya transportasi di kota cirebon murah. Selain itu UMR Kota Cirebon lebih tinggi dibanding kota sekitar.
2. Pendidikan
Pendidikan di cirebon dapat dikatakan tertinggi adalah SMA walaupun banyak sekali S1 namun S1 lebih banyak memilih bekerja di instansi pemerintah atau BUMN, bank serta jabatan tinggi seperti Manager dan setaranya, serta lebih memilih bekerja di luar kota yang UMRnya memang lebih besar. Namun kenyataannya di Cirebon sendiri banyak Pabrik yang dalampenempatan sebagai staff produksi harus menetapkan ijazah minimal SMA, kadangkala salespun harus Diploma 3. Bayangkan saja, bagaimana yang memang mereka berasal dari keluarga tidak mampu hanya menyelesaikan SMP, bahkan Paket C pun kadang di lihat sebelah mata. Perlu diingat kota dan kabupaten Cirebon bukan kota atau kabupaten yang dulunya kaya, banyak penduduknya yang hanya dapat menyelesaikan pendidikan SLTP. Bahkan coba anda lihat dipelosok kabupaten, banyak yang memang hingga SLTP karena ketidak mampuan untuk biaya transportasi ke sekolah SMA setiap hari.
3. Masih adanya peran orang dalam
Siapa diantara anda yang pernah merasa nikmatnya melamar pekerjaan karena ada orang dalam? Mudah bukan? Bahkan tanpa ini itu anda dapat masuk ke suatu perusahaan dengan mudah.Awal di bangunnya perusahaan memang dibuka lowongan pekerjaan untuk masyarakat umum, namun stelah beberapa tahun perusahaan berdiri hanya beberapa perusahaan yang membuka kembali lowongan pekerjaan secara umum, namun bukan berarti tidak ada lowongan pada perusahaan tersebut, namun memang harus ada orang dalam kadang disebut chanel, dan ini tidak berlaku hanya perusahaan swasta, namun kantor pemerintahanpun menerapkan sistem demikian. Wah nikmat sekali ya ga usah capek-capek ngelamar.kalo dikatakan nikmat sangat-sangat nikmat soalnya saya pernah menjadi bagiannya selama 7tahun..hehe tapi sekarang sudah resign.
4. Biaya Administrasi
Ini masih berhubungan dengan point 3 ya, mencari pekerjaan tanpa orang dalam memang sulit dan kalaupun ada lowongan pasti ada saja oknum yang menawarkan dengan kata-kata "wani piro?" kadang kita tidak mengeti pemikiran oknum seperti itu dan bisa dikatakan Gila tingkat dewa, bagi yang sama-sama gila dan punya banyak uang memang tidak masalah, namun kegiatan seperti itu bisa menghancurkan suatu perusahaan, bayangkan berapa banyak perusahaan yang mempekerjakan karyawannya yang masuk dengan membayar biaya adm tanpa test, padahal banyak orang yang pintar diluar sana, dan akan lebih maju lagi suatu perusahaan jika mereka yang diterima menjadi karyawan, lagipula banyak orang yang ingin bekerja untuk mencari uang , bukan harus membayar uang dulu untuk mendapatkan uang.
5. Masalah pengalaman
Pengalaman menjadi salah satu penunjang kita diterima di suatu perusahaan, namun kadangkala banyak perusahaan yang menetapkan pengalaman di bidang yang sama selama waktu yang mengerikan menurut Saya, seharusnya cukup memiliki pengalaman sudah cukup, dan seharusnya perusahaan membuka banyak lowongan untuk fresh graduated, karena siapa tahu mereka juga bisa bersaing dengan yang telah berpengalaman, kalau banyak perusahaan menetapkan pengalaman wajib, lalu fresh graduated bekerja dimana?
6. Cirebon kota sales
Ada yang menyebut begitu memang kadang ada benarnya juga, hampir semua lowongan pekerjaan sebagai sales, hanya saja terbagi banyak bagian tapi tetap saja sales ada sales eksekutif, sales counter dan sales-sales yang lain. Pelamar pekerjaan di kota Cirebon itu banyak, sedangkan loker yang selalu ada hanya sebagai sales, dan patut diketahui resiko sebagai sales itu bisa dikatakan besar dibanding posisi lainnya, sedangkan gaji sangat kecil, bahkan kalau sudah terkena potongan anda pasti cuma bisa tepok jidat, kalau anda menjadi sales di perusahaan distributor tunggal mungkin anda masih bisa menang dalam memasarkan produk anda, namun jika dalam 1 kota ada beberapa distibutor, siap-siap saja anda bersaing dengan lainnya.
7. Apa benar lamaran kita sampai ke HRD
Ini kadang sedikit pikiran negatif kita ketika lamaran hanya di titipkan kepada seseorang saat melamar pekerjaan tanpa bertemu langsung personalia/hrd. Bagaimana tidak berfikiran negatif, seharusnya perusahaan menerima/tidaknya memberikan kabar kepada pelamar kerja walaupun memang membutuhkan waktu, namun setidaknya kita mendapat kejelasan atau bisa dikatakan gak di PHPin perusahaan, udah ngelamar gada kabar, huft...jadi kadang kita pikir jangan-jangan ga disampein lamaran kita, nahloh kalo kaya gitu yang kebagian ga enak juga yang bagian penerima lamarannya (biasanya security) padahal security sudah bekerja sesuai tugas atasan. Jadi sebaiknya perusaahan memasang iklan di loker diberikan keterangan pengumuman tanggal sekian, jadi pelamar kerja yang tidak mendapat pekerjaan bisa kembali mencari pekerjaan.
8. Psikotes
Semua pasti merasakan nikmatnya mengerjakan psikotes, mungkin lebih tepatnya "psycho test" gimana ga psycho? Kadang kita melamar sebagai apa testnya sebagai apa. Malah kemarin saya pernah merasakan melamar di satu perusahaan dengan banyak posisi di daerah bypass, 1 ruang sekitar 40 orang beragam posisi di test dengan soal yang sama, dan hanya lulus 1 orang.
Mungkin hal hal tersebut yang membuat para pelamar kerja masih berlibur di rumah dan belum mendapat pekerjaan, harapan kedepannya mungkin lowongan pekerjaan lebih banyak lagi, pemerintahpun lebih membuka lowongan pekerjaan di instansinya secara umum, bukan dengan KKN, soalnya yang memang selama ini kita lihat hanya beberapa perusahaan BUMN yang membuka loker, sedangkan instansi pemerintah kok tidak ada loker, tetapi makin banyak honorer-honorer yang tercatat di dpa. Berarti ada apa ya?