Stasiun Cirebon Prujakan yang berkode (CNP), adalah satu dari dua stasiun yang berada di dalam kota cirebon, dahulu stasiun parujakan disebut Station Cheribon Proedjakan atau Stasiun Cheribon SCS, Stasiun Parujakan adalah stasiun kereta api kelas ekonomi di Kota Cirebon. Stasiun ini terletak pada ketinggian 4 meter di atas permukaan laut yang berada di Jalan kembar/Jalan Nyi Mas Gandasari, Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon. Stasiun ini merupakan stasiun besar yang ada di Daerah Operasi III Cirebon, selain Stasiun Kejaksan Cirebon (dapat dilihat disini) dan Stasiun Jatibarang.
Stasiun Cirebon Prujakan merupakan stasiun pemberhentian bagi kereta api ekonomi dengan tujuan Jakarta dan kota-kota di bagian tengah-timur Pulau Jawa (kecuali KA Jayabaya dan Krakatau). Sedangkan kereta api eksekutif, bisnis, dan campurannya tidak berhenti di stasiun ini, melainkan berhenti diStasiun Parujakan Cirebon.
Pada bulan Juli 2011 Stasiun Cirebon Prujakan direnovasi, ditinggikan peron, serta ditambah jalur dari yang semula 5 jalur menjadi 9 jalur. Empat jalur menuju Tegal-Pekalongan-Semarang-Surabaya, empat jalur lagi menuju Purwokerto-Kroya-Yogyakarta-Solo, dan satu jalur khusus untuk kereta api barang. Sehingga, kereta kelas ekonomi tak perlu berhenti di Stasiun Cirebon, namun berhenti di Stasiun Cirebon Prujakan. Stasiun ini adalah satu-satunya stasiun kereta api diDaop 3 Cirebon yang memiliki sistem ticketting drive thru
Stasiun ini dibangun hampir bersamaan dengan Stasiun Kejaksan Cirebon, yakni sekitar tahun 1911 atas prakarsa perusahaan kereta api swasta, bernama Naamloze Vennotschap Semarang-Cheribonsche Stoomtram Maatschappij (NV. SCSM)((Indonesia): "Perusahaan Trem Uap Semarang-Cirebon") sebagai stasiun peti kemas dan kereta api barang. Pembangunan stasiun ini bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat arus komoditas pertanian dan barang-barang impor. Arus barang dari stasiun ini selanjutnya bermuara di Pelabuhan Cirebon karena stasiun ini dahulu merupakan stasiun percabangan jalur ke arah pelabuhan. Namun generasi yang lahir pada dekade 1980-an, tak lagi menyaksikan rel kereta ke arah pelabuhan Cirebon yang membentang di tengah kampung padat penduduk, meski sisa-sisanya masih bisa ditemui di perkampungan depan PGC Cirebon. Nah kalau sobat traveler ingin tahu sisa-sisanya sobat traveler bisa masuk ke perkampungan sebrang PGC disana akan ditemukan bekas rel KA yang masih terpasang di sekitar gang-gang perkampungan.
sumber : wikipedia, google
Stasiun Cirebon Prujakan merupakan stasiun pemberhentian bagi kereta api ekonomi dengan tujuan Jakarta dan kota-kota di bagian tengah-timur Pulau Jawa (kecuali KA Jayabaya dan Krakatau). Sedangkan kereta api eksekutif, bisnis, dan campurannya tidak berhenti di stasiun ini, melainkan berhenti diStasiun Parujakan Cirebon.
(Stasiun Prujakan)
Pada bulan Juli 2011 Stasiun Cirebon Prujakan direnovasi, ditinggikan peron, serta ditambah jalur dari yang semula 5 jalur menjadi 9 jalur. Empat jalur menuju Tegal-Pekalongan-Semarang-Surabaya, empat jalur lagi menuju Purwokerto-Kroya-Yogyakarta-Solo, dan satu jalur khusus untuk kereta api barang. Sehingga, kereta kelas ekonomi tak perlu berhenti di Stasiun Cirebon, namun berhenti di Stasiun Cirebon Prujakan. Stasiun ini adalah satu-satunya stasiun kereta api diDaop 3 Cirebon yang memiliki sistem ticketting drive thru
Stasiun ini dibangun hampir bersamaan dengan Stasiun Kejaksan Cirebon, yakni sekitar tahun 1911 atas prakarsa perusahaan kereta api swasta, bernama Naamloze Vennotschap Semarang-Cheribonsche Stoomtram Maatschappij (NV. SCSM)((Indonesia): "Perusahaan Trem Uap Semarang-Cirebon") sebagai stasiun peti kemas dan kereta api barang. Pembangunan stasiun ini bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat arus komoditas pertanian dan barang-barang impor. Arus barang dari stasiun ini selanjutnya bermuara di Pelabuhan Cirebon karena stasiun ini dahulu merupakan stasiun percabangan jalur ke arah pelabuhan. Namun generasi yang lahir pada dekade 1980-an, tak lagi menyaksikan rel kereta ke arah pelabuhan Cirebon yang membentang di tengah kampung padat penduduk, meski sisa-sisanya masih bisa ditemui di perkampungan depan PGC Cirebon. Nah kalau sobat traveler ingin tahu sisa-sisanya sobat traveler bisa masuk ke perkampungan sebrang PGC disana akan ditemukan bekas rel KA yang masih terpasang di sekitar gang-gang perkampungan.
sumber : wikipedia, google
No comments:
Post a Comment