Gronggong, apa yang anda ingat ketika mendengar nama itu? Kadang nama Gronggong tidak asing didengar oleh penikmat dunia malam, karena memang kawasan gronggong dari dahulu thingga sekarang terkenal dengan panti pijat, pusat kebugaran, hotel melati hingga klub malam dan cafe dangdutnya, sebetulnya bagaimana awal mula tersohornya nama gronggong.
Gronggong adalah nama sebuah kawasan di jalur Cirebon-kuningan, terletak kurang lebih 2KM dari batas Kota Cirebon, awalnya gronggong adalah kawasan hijau yang berada di bukit awal dataran tinggi menuju Kuningan. Dari bukit ini kita akan melihat seluruh kota cirebon serta hamparan sawah hijau membentang di sekelilingnya, dapat anda bayangkan sangat indah serta unik kawasan ini, karena banyaknya yang menikmati suasana alam di Gronggong walaupun hanya sekedar singgah beberapa menit, untuk beristirahat, serta viewnya yang sangat indah menjadikan Gronggong diincar oleh pengembang. Sehingga terdapat perumahan elite di kawasan ini, walaupun pembangunannya sempat terhenti.
Para pengusahapun tidak ingin melewatkan kesempatan itu, sehingga beberapa tempat kebugaran (banyak yang menggunakan sebagai kedok sebetulnya tempat pijat plus-plus) berdiri disini, serta didukung banyaknya hotel melati sehingga kegiatan yang dilarang oleh norma-norma agamapun banyak dilakukan disini, walaupun kerap kali diadakan razia pekat, bahkan sudah banyak yang terkena razia nampaknya tidak berpengaruh banyak, bahkan banyak cafe dangdut, tempat karaoke baru berdiri dikawasan ini.
Keindahan gronggong sekaan hilang ketika banyak penjual Jagung bakar yang mendirikan bangunan liar disekitaran gronggong, ketika dahulu melewati kawasan ini dapat melihat secara gratis sawah hijau ber background kota cirebon dan laut utara, kini pemandangan tersebut sudah tidak ada tertutup bangunan liar penjual jagung serta tanaman liar di sekitaran kawasan gronggong.
seandainya pemerintah jeli seperti para pengusaha, mungkin saja kawasan gronggong bisa menjadi kawasan wisata yang dapat menambah pendapatan pemerintah, Tulisan besar "KAWASAN WISATA GRONGGONG" di papak iklan sebuah rokok menjadi saksi bisu pernah berjayanya kawasan ini. Tapi kini walaupun para wisatawan membaca tulisan tersebut tetap akan kebingungan mencari dimana tempat wisatanya.
View yang sangat indah pun kini hanya bisa kita dapatkan jika kita berkunjung ke beberapa rumah makan di kawasan ini, bukan bermaksud promosi, tapi memang bisa dikatakan mereka cerdas mencari peluang, tidak heran jika beberapa rumah makan yang menyajikan pemandangan tersebut menjadi perburuan para wisatawan sehingga hampir setiap hari full pengunjung.
(Kawasan wisata gronggong saat ini)
(Tumbuhan liar tumbuh bebas di kawasan gronggong)
Para pengusahapun tidak ingin melewatkan kesempatan itu, sehingga beberapa tempat kebugaran (banyak yang menggunakan sebagai kedok sebetulnya tempat pijat plus-plus) berdiri disini, serta didukung banyaknya hotel melati sehingga kegiatan yang dilarang oleh norma-norma agamapun banyak dilakukan disini, walaupun kerap kali diadakan razia pekat, bahkan sudah banyak yang terkena razia nampaknya tidak berpengaruh banyak, bahkan banyak cafe dangdut, tempat karaoke baru berdiri dikawasan ini.
(Hotel melati dan pusat kebugaran dikawasan gronggong)
Keindahan gronggong sekaan hilang ketika banyak penjual Jagung bakar yang mendirikan bangunan liar disekitaran gronggong, ketika dahulu melewati kawasan ini dapat melihat secara gratis sawah hijau ber background kota cirebon dan laut utara, kini pemandangan tersebut sudah tidak ada tertutup bangunan liar penjual jagung serta tanaman liar di sekitaran kawasan gronggong.
seandainya pemerintah jeli seperti para pengusaha, mungkin saja kawasan gronggong bisa menjadi kawasan wisata yang dapat menambah pendapatan pemerintah, Tulisan besar "KAWASAN WISATA GRONGGONG" di papak iklan sebuah rokok menjadi saksi bisu pernah berjayanya kawasan ini. Tapi kini walaupun para wisatawan membaca tulisan tersebut tetap akan kebingungan mencari dimana tempat wisatanya.
View yang sangat indah pun kini hanya bisa kita dapatkan jika kita berkunjung ke beberapa rumah makan di kawasan ini, bukan bermaksud promosi, tapi memang bisa dikatakan mereka cerdas mencari peluang, tidak heran jika beberapa rumah makan yang menyajikan pemandangan tersebut menjadi perburuan para wisatawan sehingga hampir setiap hari full pengunjung.
No comments:
Post a Comment