KEHIDUPAN PUNK JALANAN

Apa yang terlintas di pikiran anda ketika mendengar kata "anak punk" kotor? Begajulan? Masa depan suram? Dahulu memang anak punk terkenal dengan gayanya yang rock and rol, rambut berdiri, namun sekarang tampaknya ciri khas rambut berdiri sudah jarang ditemui tapi dalam artian masih banyak, namun setiap kita lihat orang dengan pakaian rock and roll biasa kita sebut anak punk.

Punk yang kita tahu adalah satu aliran musik namun arti sebenarnya adalah atitude dari memberontak dalam artian tidak suka dengan gaya biasa saja atau street fashion. Sehingga melahirkan komunitas ini, dan benda2 yang dipaka oleh punk sendiri kebanyakan DIY (membuat sendiri, beda dari yang kita gunakan pada umumnya.

(Ilustrasi anak punk)

Namun pada perkembangannya sepertinya punk yang berawal dari hanya ramai ketika adanya konser, kini ramai di setiap lampu merah, dan saya mencoba mewawancarai anak punk wanita, tidak sulit menemukan anak punk di lampu merah, namun punk wanita sangat jarang sekali. Berikut liputan wawancara saya setelah mau saya ajak dengan mobil saya dengan mengeluarkan 1 lembar rupah berwarna biru.

Saya mencari sebuah warung di sekitaran bima, agar proses wawancara berlangsung lebih enak.

S = saya

P = punk wanita

S: nama siapa?

P: Din*

S : berapa lama menjadi anak punk

P: satu tahun lebih turun di jalan 

S: awal bisa menjadi anak punk

P: diajak teman, awal suka nonton konser, trus butuh uang juga diajak temen ngamen

S: orang tua tau?

P: udah gak ngurus saya, katanya saya susah diatur

S: usia anda berapa?

P: 18tahun

S: asal dari mana?

P: jemb*r

S: jauh juga kesini pakai apa?

P: ngompreng naik turun mobil

S: di cirebon sudah lama?

P: 2 bulanan

S: selama dijalan tidur dimana?

P: di mana aja, depan toko kadang di terminal kaya sekarang

S: anda kan wanita tidak takut terjadi sesuatu pada anda?

P: (sambil menyeruput minum) kalo udah di jalan ya ga usah takut, udah biasa

S: sudah biasa.? Maksud anda?

P: ya aku juga kadang dipake ama temen-temen aku, aku sebelum turun ke jalan juga udah ga perawan

S: dipakai? Bukankah teman anda mengamen juga? Mereka membayar berapa?

P: ya kan aku makasih ama mereka udah temenin aku ngamen, ga dibayar kadang aku juga kan pengen

Sampai sini saya tidak mengerti dipikiran mereka, hanya dengan diajak keliling dapat uang dari hasil ngamen mereka rela di pakai temannya.

S: apa semua anak punk wanita begitu? Bisa dipakai? sudah dipakai berapa orang?

P: hampir semua bisa, ga tau aku ga ngitungin, mas mau pakai?

S: kalau dipakai orang selain punk biasanya minta berapa? 

P: paling 50 kalo ga 100

S: pernah ada yang pakai?

P: pernah naik mobil katanya main dimobil

S: pakai komdom?

P: uang aja buat makan susah masa buat beli kondom

S: suka konsumsi minuman?

P: suka, kadang pake obat

S: dari cirebon mau kemana lagi

P: ga tau ikut temen-temen aja

Setelah minuman habis saya tutup saja wawancara saya, tidak lupa memberikan janji saya dan mengantarnya ke lampu merah tempat awal. dari seluruh wawancara saya sangat prihatin, usia muda masa depan masih panjang, banyak kegiatan positif diluar sana, selain menjadi anak punk yang turun kejalan, boleh saja mungkin menjadi anak punk namun jika dijadikan hobi, kumpul-kumpul ketika nonton konser atau lainnya, jika punk yang seperti ini saya sangat tidak suka, masih muda, sex bebas, minuman, obat-obatan. Bayangkan jika mereka melakukan sex bebas lalu hamil, bagaimana nasib anak mereka?

Maaf saya tidak bisa memberikan foto anak punk tersebut, takutnya jika saya publikasikan ada beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan dia.